137

Aplikasi Visa Australia .. Bagaimana bila mendapat status “TB lung suspect” active?

Dari semua langkah-langkah untuk melanjutkan sekolah di Australia sudah banyak yang menuliskannya, mulai dari bagaimana cara meraih beasiswanya, predeparture training sampai urusan packing dan segala macamnya. Hanya tinggal gugling saja. Tapi bagi segelintir orang yang terkendala masalah medical checkup seperti saya, hal yang paling mungkin adalah visa belum akan bisa di-approve kecuali para visa applicantnya menjalani treatment dengan dokter paru selama 6 bulan dan menyebabkan keberangkatannya ditunda/defer. Persyaratan agar visa disetujui salah satunya adalah x-ray harus bersih dari indikasi tuberculosis.

“Should you have Tb, you will not be permitted to visit Australia until you have completed recommended treatment and successful re-testing.”

Link: health clearance to come to Australia

***

Waktu itu tanggal 9 Oktober 2013. Hari dimana hampir berakhirnya predeparture training 3 bulan. Ada email masuk sore-sore dari mas Ponco, ADS officer: “Mohon dengan segera menghubungi pihak Medikaloka dikarenakan Ibu harus melakukan medical checkup tambahan”. Medikaloka waktu itu adalah klinik tempat screening health yang ditunjuk oleh kedutaan.

Ternyata hasil Medical checkup saya dinyatakan berstatus TB lung suspect=active. Lalu saya diminta setelahnya untuk datang berkonsultasi dengan dokter paru di Medikaloka. Seorang dokter spesialis paru yaitu dokter Alia Harris, memutuskan bahwa saya harus menjalani treatment, kontrol sebulan sekali dan minum antibiotik tanpa putus selama treatment tersebut. Memang katanya seperti itu pengobatannya agar bakterinya tidak menjadi resisten.  Padahal vonis TB lung suspect active tersebut hanya berdasarkan dari x-raynya saja, sedangkan dari tes kultur dahaknya sendiri negatif. Tapi untuk saya pribadi, treatment ini bukan hanya menyangkut masalah defer kuliah tapi juga efek kerja liver kita apabila harus minum obat (masih belum rela hehehe), dari pengalaman saya sebagai seorang ibu mungkin diagnosa & resep dari dokter tidak bisa saya percaya 100% (kebanyakan baca teori “rational use of medicine” & berita malpraktik/ wanprestasi, hehehe maaf ya bagi yang disini profesinya tenaga medis). Yang saya tahu obat TB itu keras, harus dispesifikasi ke masing-masing pasiennya.

Pada hari itu juga di Medikaloka, saya bertemu dengan awardee lainnya yang sedang menjalani treatment paru. Mungkin berbeda dengan awardee yang lain yang langsung menyatakan OK untuk langsung menjalani treatment, saya ragu dan selain itu saya mendengar kabar bahwa medikaloka sudah tidak lagi terdaftar sebagai tempat health screening yang ditunjuk oleh kedutaan Australia, dan itu dibenarkan oleh email berikutnya dari Mas Ponco bahwa bulan November pada saat itu adalah bulan terakhir Medikaloka melayani medcheck untuk keperluan visa Australia. Hal yang lain, saya merasa tidak merasa punya gejala seperti yang ditunjukkan oleh penyandang penyakit tersebut: batuk2, berat badan merosot tajam (akhir-akhir ini berat badanku ini malah meningkat sangat tajam 😥 ), dll. Hasil medical checkup saya terdahulu untuk keperluan pengangkatan CPNS menjadi PNS juga tidak menunjukkan tanda apapun.

Bagaimanapun saya tidak ingin mendapat masalah, tetapi saya sudah mengira memang visa tidak bisa keluar. Dan praktisnya ya tinggal mengikuti prosedur treatment ini saja namun saya ingin konsultasi dulu dengan pihak ADS mengenai kemungkinan bisa menjalani medical checkup di tempat lain (second opinion). Apakah hal itu diizinkan oleh ADS/ kedutaan? Ternyata bole, tetapi katanya sistem global health atau e-Health mungkin sudah diotorisasikan dari kedutaan kepada satu tempat saja, jadi tetap mereka yang ditunjuk yang bisa mengupdate record kita. Artinya kalau kita mencari tempat lain untuk berobat , akan butuh waktu lebih lama prosedur treatment yang dijalani yaitu sekitar 8 bulan (karena biasanya RS yang baru akan cek dahak kita lagi yang memakan waktu 2 bulan) dan defer hanya diberikan maksimal 2x oleh ADS.

Lalu bagaimana dengan biayanya, saya ingin tahu detailnya yang mana yang sebenarnya yang dicover dan mana yang tidak dicover. Hal ini belum pernah dijelaskan kepada kami. Saya tahunya dari awardee yang lain, bahwa sekali menjalani treatment di medikaloka menghabiskan biaya sekitar Rp 800.000. Dokter Lin, dokter umum di Medikaloka mengatakan bahwa semua dicover oleh ADS. Membingungkan. Pada waktu cek darah di awal follow up di bulan November, saya diminta kasirnya untuk konfirmasi via telepon ke ADS apakah pemeriksaan yang tadi masih dicover atau tidak, sepertinya mereka sendiri ragu karena pada bulan November saat itu menurut mereka sudah tidak dicover ADS. Akhirnya jelas sudah dari ADS bahwa untuk follow up treatment di luar general checkup, kita sendiri yang menanggung.

Dengan menyemangati diri sendiri, saya tebus juga obatnya. Setengah hati. Saya ini kan sehat-sehat saja.  😦

Yah.. mungkin memang para dokter punya golden standard akan gejala penyakit-penyakit. Jadi meski kita merasa sehat dan hasil dahak negatif, dengan hasil xray saja, dokter bisa mendiagnosa bahwa kita terinfeksi. Yah.. mungkin juga diagnosis baru bisa ditegakkan setelah ada pengobatan beberapa bulan. Yah… Mungkin memang kontrol itu penting utk tahu perkembangan kita. Dan sebagai pengingat aja kalau kita masih under treatment. Takutnya kalau dilepas, kita lalai berobat. Selain itu, semoga dokter juga bertanggung jawab membuat laporan tentang perkembangan kita…  Mungkin memang ada bagian dari diri yang bermasalah, perlu diperbaiki. Yah…yasudahlah bismillah saja. Lahawla walakuwwata Illabillah…

Hmm cuma dihitung hitung kok ngemodal juga yaa… Mana ASKES gak laku pula di klinik ini. Ini saya coba rinci… yang paling mahal ada di tes dahak, kabarnya sekarang tarifnya sudah naik lagi:

  • Obat (tergantung dosis): bagi penderita TB yg baru pertama kali (bukan kambuh) biasanya:
    • Rifampicin 500-600 mg/hari
    • Etambutol 500 mg/hari
    • INH 300 mg/hari
    • Pyrazinamide 500 mg/hari
  • Obat 4 jenis diatas hanya diresepkan untuk 2 bulan pertama, 4 bulan sisanya hanya 2 jenis saja: Rifampicin dan INH
  • Total biaya obat tersebut perbulan untuk 2 bulan pertama tidak sampai 200rb kalau beli di apotik luar. Kalau di Medikalokanya bisa sampai 300ribuan, meskipun obatnya sama-sama generik. Saya ingin membandingkan jadi saya tebus diluar tapi sayang yang Etambutol baru  dapet lengkap setelah muter-muter di 4 apotik: di kimia farma dan guardian gada, di century cuma ada 1 strip (buat 5 hari doang), baru dapet lengkapnya di apotik senopati lah padahal inilah yang paling dekat kantor… ngapain muter-muter dulu yaa hehe. Jadwal konsultasi dengan dokter selanjutnya adalah sebelum obat sebulan habis.
  • Konsultasi per pertemuan di medikaloka: 275rb. Kalau ‘konsultasi’, saran saya sebulan sekali biar tidak boros. Karena dokter paru di medikaloka tembak langsung 2 minggu sekali. Padahal sama saja. (sebelumnya dokternya minta untuk kontrol 2 minggu sekali di 2 bulan pertama, tapi saya nawar sebulan sekali aja karena sama aja dateng cuma ditanya keluhan dan diresepin obat baru, udah gitu doang hehe.. kalau buat saya, dokternya kurang banyak ngasih info kecuali kalau kitanya sendiri yang mencecarnya dengan pertanyaan)
  • Penjadwalan untuk X-ray dilakukan bulan ke 2, 4 dan 6. X-ray biayanya Rp 395.000
  • fakta yang agak pahit: tes kultur sebanyak 3x biayanya Rp 1.038.000

 

Hasil Chest XRay (CXR):

x-ray

 

Pengambilan Culture Sputum:kultur

 

Alhamdulillah hasil labnya selalu negatif. Alhamdulillah….

 

Tapiiii …… tetep aja prosedur treatment harus tuntas sampai 6 bulan. Saklek.

Sebel banget gak sih? Iya sebel. 😥 …Tapi masih bersyukur juga karena klinik Medikaloka ini terbilang deket lokasinya sama kantor, ga terbayang untuk awardee yang domisilinya di luar jabodetabek.. duh bolak baliknya kayak apa… tiketnya sama akomodasinya itu loh. Hmmm…. Misal kita ga ada keluhan apa2, ya setiap habis ketemu dokter, kita jadi positif aja bahwa kondisi kita baik. Emang prosesnya panjang dan mahal. Tapi sekarang saya sudah pada tahap: jalani aja. Toh demi kebaikan kita juga. Semakin kita denial, semakin kita merasa sebel banget dalam hati berbulan-bulan, haha….

Nah jadi buat yang mengalami kasus seperti saya, sabar dan semangat ya kawan. Dijalanin, dinikmati aja 🙂

Penting tentang defer/penangguhan: Dari jumlah account email yang dikirim mas Ponco ada sekitar 20-an orang yang punya kasus yang sama, salah satunya yang saya tahu ada juga tenaga medis yang memang lebih beresiko tertular pasien. Mengingat kami sudah mendapat offer dari universitas dan mengurusi passport biru (untuk PNS), pihak ADS akan mengeluarkan surat resmi defer dan merevisi scholarship detail kami (lembar halaman 10 di kontrak). Stipend/uang saku yang didapat selama menjalani predeparture training tidak diberikan lagi bagi yang menjalani defer.

Note: Mulai intake 2014, beasiswa ADS berubah nama menjadi Australia Award Scholarship (AAS)

2

Umrah bersama balita

 

Duuh terimakasih ya Allah kami merasa umrah kami kemarin dimudahkan, soalnya sempet ada titik dalam perjalanan dimana rasanya jadi ortu kok dzalim sama anak pake dibawa segala umrah sampe 9 hari yang menuntut ketahanan fisik. Ya di perjalanannya, ya ibadahnya juga, mana Azkia (4 tahun) baru sembuh dari cacar air. Bahkan ada yang bilang kalau bawa anak itu nanti gak bisa khusyuk atau gak bisa ngikutin jadwal rombongan, mending dititip neneknya aja deh…. tapi Lahawla walakuwwata illabillah, dengan niat ingin bonding dengan keluarga sekaligus memperkenalkan ibadah rukun islam ke-5 maka jadilah tulisan ini hehe..

Karena sayang sudah punya paspor hijau yang sekalian dibuat 2012 kemarin buat semua anggota keluarga kami, Azkia kami daftarkan juga ikut umrah di akhir bulan Januari. Sengaja pilih jadwal Januari, karena suhu di Madinah-Mekkah pas lagi adem. Kalau informasi lain bilang disana bulan-bulan Maulud begini belum terlalu rame sih kayaknya informasinya gak terlalu valid ya karena waktu kami kesana jumlah umat nabi yang berziarah tetep terlihat masif.

Yang disiapkan selain paspor tentunya vaksin meningitis, untuk melindungi resiko tertular penyakit meningococcal. Selama melakukan ibadah umroh/haji, kita akan bertemu dengan orang dari berbagai negara yang mungkin saja menjadi pembawa atau carrier bakteri meningitis. Bakteri ini sebenarnya tidak ada di Indonesia, tapi untuk orang yang akan bepergian ke negara terutama ke daerah endemi termasuk Arab Saudi, untuk syarat visa harus punya buku kuning sebagai record imunisasi. Oya, imunisasinya katanya bekerja efektif dalam 10 hari, jadi pastikan kita sudah disuntik H-10 keberangkatan.

Seperti inilah buku kuning yang kita dapat begitu sudah *dijuuuus* suntik. Sayangnya kalau umrah, kita yang harus mengusahakan sendiri, lain dengan haji, mereka sudah disediakan pos-pos vaksin di puskesmas terdekat.

buku kuning meningitis

Untuk dapat layanan vaksin bisa datang ke Balai Kesehatan di Bandara/ Pelabuhan, atau kalau di rumah sakit ada di RS Asrama Haji Pondok Gede atau di RS Fatmawati. Azkia kemarin vaksinnya di Balai Kesehatan Tanjungpriuk yang katanya gak terlalu banyak antriannya, tapi buka cuma di hari kerja. Wah niat bener waktu itu kami berangkat nyubuh naik KRL ke stasiun kota lanjut taxi dan si balita masih bobo cuma dipakein jaket sama jilbab demi dapat antrian awal. Alhamdulillah jam 9 pagi kelar.. udah deg-degan takut seharian ngantrinya dan ada yang rewel nih karena keduluan sama rombongan yang sekaligus ngambil nomor antrian sampe tiga puluhan, fyuuh… lega dan ini anaknya cuma meringis dikiiit terus senyum ceria lagi karena sebelumnya sudah diberitahu nanti rasanya kayak digigit semut aja kok hehe…. jadi gak kaget.

Berikutnya ada manasik tapi karena hujan jadi cuma briefing aja di pelataran masjid asrama haji pondok gede. Manasik gini sekarang umum diadain sama sekolah-sekolah TK. Kok penuhnya sama bis-bis rombongan sekolah TK dengan anak-anak yang pakai kain ihram lucu-lucu hihi. Azkia disini malah banyak temannyaaa…Jadi cerah ceria semuanya. Sampai disini aja sudah merasa dimudahkaan banget. Perjalanannya sendiri baru mau dimulai 😀

 miqat byr ali

 

Begitu hari keberangkatan tiba, ternyata Azkia memang paling kecil sendiri. Di rombongan selain kami ada anak-anak juga sih tapi udah besar, udah usia SD. Untuk menjaga mood sepanjang ibadah dan tur yang diikutin, Azkia kami sesuaikan dengan dijaga asupannya dan hasilnya ni anak jadi paling sehat diantara yang anggota rombongan lain. Yang dewasa malah pada gantian sakit lho…. Beberapa agenda kami relakan tidak ikut rombongan & pembimbing jadi dengan bermodalkan buku panduan kami bertiga beribadah sendiri terpisah.

jabal rahmah  jabal rahmah jabal rahmah

Yang paling menyenangkan itu di Madinah sana kota pertama yang dikunjungi orang-orangnya nya senaang sama anak kecil. Pipinya habis sudah ditowel towel dicubitin, tapi habis itu azkia diberi makanan . Kebanyakan ngasih coklat sama susu. Pernah dikasih susu unta berbagai macam rasa, strawberry, vanilla, semua pedagang kayaknya ngasih free sample deh sama azkia ini. Gak pernah kehabisan makanan kesukaan anak-anak. Di Makkah tepat di samping penginapan ada kedai jus sama eskrim. Di jabal rahmah itu juga ada mobil eskrim loh hehe.. jadi makan jajan melulu kerjaannya. Cateringnya nyediain masakan Indonesia 3x sehari.

 

madinah

catering indonesia

 

 

 

 

 

 

 

SAM_0063 SAM_0071

Kegiatan seru yang lain adalah ngasih makan burung merpati…. di sekitar Masjid nabawi dan hotel jumlahnya banyak dan dibiarkan bebas, kota Madinah jadi makin terlihat adem,vintage, sempat hujan juga waktu kami tur ke Masjid Quba.   Fyi, Madinah agak berbeda dengan Mekkah. Madinah lebih tertata bersih, orang-orangnya terasa lebih ramah. Di Mekkah sedihnya banyak orang afro yang meminta-minta di jalanan.  Terus karena mungkin mesjidil haram lagi mau diperbesar jadinya pas kesana lagi berdebu jalanannya dikelilingi alat berat. Perluasan masjidil haram ini kabarnya berlangsung sampai tahun 2020. Ke depan bila sudah bisa menampung lebih banyak jamaah, insyaAllah quota haji untuk Indonesia bisa ditambah lagi oleh pemerintah Saudi.

Ada penyesalan juga kemarin gak bawa stroller… habis Azkia kayaknya udah terlalu gede untuk disuruh naik stroller. Salah satu anggota rombongan ada yang bawa kursi roda dan udah nawarin buat dipake azkia cuma kok gak enak pinjem karena kami berangkat tawafnya habis subuh sedangkan rombongan yang lain subuh baru pada balik dari masjidil haram.  Alhamdulillah ada yang nyewain kursi roda di gate masjid, tawaf+sa’i 100 riyal aja… jatuhnya 300ribu kalau dirupiahkan. Lumayan lah ya soalnya sebelumnya yang bawa kursi roda sendiri (untuk dipakai neneknya yang sepuh) itu bilang klo nyewa jatuhnya bisa sampe 300riyal .. waduh dirupiahin bisa sampe sejuta. Tapi itu kayaknya kalau plus didorongin tukang sewa kursi rodanya deh hehe.

kursi roda tawaf stroller tawaf 

 

Azkia telihat seneng tawaf plus sa’i soalnya pake kursi roda serasa naik beca kali ya hehe. Kami bertiga tawaf di areal atas (bagian mataf, khusus kursi roda). Nah karena Azkianya gak mau naik kursi roda sendiri, jadi mamanya juga ikut naik becaa deh tawaf +sa’inya…  hehe curang ya . Tapi Rasulullah SAW setahu kami juga pernah tawaf sambil naik unta waktu tawaf wada.

Catatan:  Jangka waktu tawafnya sih cukup sejam, sai sejam, bisa lebih cepet kalo lari2 dan udah tahu gerbang2nya. Waktu pertama bertiga tawaf sai dan pake kursi roda mulainya kira-kira habis selesai sholat subuh dan selesai jam 10 pagi. Diantara safa dan marwah ada bagian berlampu hijau yang kalau laki2 disunnahkan lari2 kecil. Setiap papanya dorong kursi roda sambil lari sepanjang hijau itu si azkia ketawa2 geli… 😀

tawaf sai umrah tawaf sai umrah tawaf sai umrah

Beranjak pulang karena pake maskapai charteran dari Thailand kami transit dulu di suvarnabhumi Bangkok… Alhamdulillah semoga setelah kami berkunjung ke baitullah, kami pulang ke rumah dengan menjadi pribadi yang lebih baik dan dekat dengan Allah sehingga Allah pun senantiasa hadir di rumah kami aamiin

suvarnabhumi bangkok

 

*Oya selama ini banyak yang nanya, biaya umrah buat anaknya berapa sih? apa bayar full? Azkia kemarin bayar umrahnya 80% dari orang dewasa, om tante.. karena tiket pesawatnya kan udah harus sendiri. Semoga bisa diberi kesempatan kembali lagi dalam rangka haji aamiin.

SAM_0089

0

Rencana Perjalanan Umrah

Umroh  9 Hari
Jadwal : 26 Januari 2014- 3 Februari 2014

Date

Kegiatan

26 dan 27 Jan’14

Bandara Soekarno Hatta Terminal 2E – Jakarta – Bangkok – Jeddah – Madinah

08.00 – 10.00

Berkumpul di Bandara International SoekarnoHatta,

10.00 – 11.00

Bertemu dengan Team, Check in Ticket dan Bagasi di bantu oleh team.

11.30 – 15.00

Penerbangan dari Jakarta menuju Jeddah transit Bangkok

17.00 – 21.15

Berangkat dari Bangkok menuju Jeddah

22.00 – 03.00

Berangkat dari Jeddah menuju Madinah

27 Jan’14

Madinah Ziarah Raudhah.

03.00 – 04.00

Insyaallah tiba di Madinah dan Check In hotel

04.00 – 05.00

Melaksanakan Sholat Shubuh.

05.00 – 08.00

Persiapan dan Sarapan Pagi di Hotel.

08.00 – 12.00

Memperbanyak Ibadah di Masjid Nabawi dan Ziarah Raudhah.

12.00 – 14.00

Makan siang dan Sholat Dzuhur berjamaah.

14.00 – 18.00

Memperbanyak Ibadah Sholat Fardu dan Sunnah.

18.00 –  21.00

Makan malam dan memperbanyak Ibadah, beristirahat di Hotel.

28 Jan’14

Madinah Ziarah Kota

04.00 – 05.00

Melaksanakan Sholat Shubuh.

05.00 – 08.00

Persiapan dan Sarapan Pagi di Hotel.

08.00 – 20.00

Persiapan Ziarah Kota : mengunjungi Masjid Quba, masjid Qiblatain, mengunjungi Jabal Uhud, , Mengunjungi Pasar Kurma, kembali ke Masjid Nabawi dan memperbanyak ibadah.

29 Jan’14

Madinah – Makkah – Umroh 1

04.00 – 05.00

Melaksanakan Sholat Shubuh.

05.00 – 08.00

Persiapan dan Sarapan Pagi di Hotel.

08.00 – 13.00

Persiapan Check out dan Sholat Dzuhur.

13.00 – 17.30

Perjalanan menuju Makkah dengan berpakaian Ihram, mengambil Miqat di Byr Ali.

17.30 – 18.30

Tiba di Makkah check in hotel dan beristirahat sejenak.

18.30 – 21.00

Di lanjutkan dengan makan malam, dan melaksanakan Umroh 1(Thawaf Sa’i an Tahalul bersama)

30 Jan’14

Makkah Memperbanyak Ibadah.

04.00 – 05.00

Melaksanakan Sholat Shubuh.

05.00 – 08.00

Persiapan dan Sarapan Pagi di Hotel.

08.00 – 21.00

Memperbanyak Ibadah Sholat Fardu dan Sunnah.

31 Jan’14

Makkah Ziarah Kota.

04.00 – 05.00

Melaksanakan Sholat Shubuh.

05.00 – 08.00

Persiapan dan Sarapan Pagi di Hotel.

08.0    – 21.00

Persiapan Ziarah Kota Makkah dengan Mengunjungi : Padang Arafah, Jabal Rahmah, Jabal Nur, Jabal Tsur, Masjid Ji’ronah, mengambil Miqat dan Umroh ke 2

01 Feb’14

Makkah Memperbanyak Ibadah

04.00 – 05.00

Melaksanakan Sholat Shubuh.

05.00 – 08.00

Persiapan dan Sarapan Pagi di Hotel.

08.00 – 21.00

Memperbanyak Ibadah Sholat Fardu dan Sunnah.

02&03 Feb’14

Makkah – Jeddah City Tour  –  Bangkok

04.00 – 05.00

Melaksanakan Sholat Shubuh.

05.00 – 08.00

Persiapan dan Sarapan Pagi di Hotel.

08.00 – 16.00

Memperbanyak Ibadah Sholat Fardu dan Sunnah.

17.00 – 19.00

Persiapan Check out dan Thawaf Wada

20.00 – 21.00

Perjalanan menuju Jeddah dan City Tour : Laut Merah , Masjid Terapung dan Shopping Center Balad dan Corniche

23.15 – 02.10

Penerbangan menuju Indonesia dan transit Bangkok

03 Feb’14

 Bangkok – Jakarta

22.50 – 12.55

Berangkat dari Bangkok menuju Jakarta

12.55 – 14.00

Insyallah tiba di Jakarta, proses Imigrasi dan Claim Bagasi.

**** Program dapat berubah tetapi tidak mengurangi Nilai Ibadah****

0

Pilih- pilih preschool

IMG_0620 

Wah siap2 nih Azkia udah 2 tahun… liat kiri kanan tetangga udah mulai berangkat ke sekolah, Azkia juga gak mau ketinggalan , udah bisa pake sepatu dan backpack loh…mama sama Azkia udah ngunjungin Jerapah kecil, disama ketemu ibu kepala sekolahnya Bu Ratna.. alhamdulillah udah ngobrol2 dan sempat menggali info dari guru dan sesama ortu…

Ada jg TK cerdas umat di Gaperi tapi pengelola sekolah disana setelah kita kunjungi gak seramah yang di jerapah kecil. Selain itu sepertinya sekolah ini tidak menekankan program karakter seperti yang terlihat pada sikap dan tutur kata guru-guru di Jerapah kecil. Jadi kami memutuskan untuk memilih sekolah jerapah kecil karena sudah sesuai dengan kriteria di bawah ini (sekaligus tips buat yang lagi nyari preschool):

Pilih preschool dekat rumah.. biar si toddler gak lelah pulang dan pergi sekolah

Pilih yang programnya cocok.. program pendidikan di preschool harus sesuai dengan kepribadian anak kita. Kan ada anak yang bisa beradaptasi dengan program terstruktur rapi, ada yang senang program yang ngasih peluang buat aktif dan berkreasi sendiri…

Cari tahu aspek pendidikan program. Program yang baik, menstimulasi anak secara kreaif, intelektual, fisik dan sosial, diseimbangkan dengan permainan bebas, permainan di alam luar, dan aktifitas grup. Jangan buru-bur tertarik pada sekolah yang menjanjikan keberhasilan akademis. Anak balita belum butuh program akademis formal.

Tanya sama orangtua murid yang sudah bersekolah disana, pendapat mereka tentang preschool tersebut.

Surveyyyyyyyy…. tepatnya pada jam sekolah, bukan di hari libur yaa.. sepi dong kalo lagi libur mah.

  • perhatikan gimana guru-guru mengatasi pertengkaran, anak menangis, anak yang bosan, atau anak nakal.
  • perhatikan gimana mereka mendidik anak-anak dengan sifat mirip anak kita, apa ibu gurunya merhatiin anak yang tidak mengerjakan apa-apa, dan sebagainya?
  • cari tahu pendekatan guru terhadap disiplin, apakah ia mendisiplinkan murid dengan cara positif-menggunakan pemecahan masalah, diskusi dan sebagainya? kekerasan fisik atau verbal dan tidak menggubris konflik, tidak boleh ada di pre-school.
  • Amati lingkungan sekolahnya: apa kedengaran ada anak-anak bergembira apa malah jerit-jerit gak beraturan? banyak yang nangis merengek2? Tarik nafas yang panjaang agar kita tahu tingkat kebersihan dan kesehatan disitu, apa ada bau kamar mandi kotor, bau asep rokok, makanan basi, atau aroma gak enak yang lain.

coba datang ke program trial yang biasanya suka diadakan sebagai promosi.. ayo ajak anak kita ke sekolah selama diadakan program percobaan, biar bisa melihat reaksi dan animonya…

0

Copet metromini 640

Mudah-mudahan sharing ini berguna banget.. biar kita bisa lebih aware ya.. Kemarin 28 Februari kecopetan hape nih di metromini 640. Terkecoh sama bapak berkemeja yang ada di sebelah kiriku, waktu udah siap2 turun di jembatan depan Kartika Chandra. Dia nowel2 pundak kiri jadi aku noleh ke kiri.. terus aku geser ke kanan, kirain dia mau turun cepet2.. .. metromini udah hampir brenti.. nah di samping kananku kerasa ada yang mepet. Gak curiga kalau tas yang disandang di depan lagi dirogoh-rogoh sama teman si bapak kemeja tadi… Gak sadar kalau mereka komplotan copet.

Setelah turun karena metromini udah brenti.. rasanya ada yang gak wajar sama kejadian tadi… gak enak hati, lalu liat tas.. eh resleting udah kebuka sepertiganya.

Hape gak adaaa. Duh mangkeel beneer. Sebel sampe kepala panas. Nyesek & Nyesel, kenapa gak waspada. Padahal kemarin-kemarinnya udah dapet cerita, laptop Mas Roky, teman kantor, berhasil digondol copet di metromini jurusan itu.

Copet gak beraksi sendiri.. bisa ada 2-3 orang dan posisi mereka sudah diatur jadi bisa mengawasi dan menandai korban.

Waspada terus ya di metromini, modus mereka juga udah ditulis disini;

http://tv.groups.yahoo.com/group/timbangjun/message/176

http://hellgalicious.wordpress.com/2010/06/09/waspadalah/

http://marhaenis.multiply.com/journal/item/6/Copet_never_Walk_Alone

http://archive.kaskus.us/thread/1468709/

0

Rencana Perjalanan (Itinerary) buat Papa

Waktu

Kegiatan

Budget

Rabu, 10 September 2010

06.30 – 07.00

Berangkat (sekalian mama ke kantor) naik taxi antar papa dulu ke CitiTrans SCBD

Ongkos taxi dibayar mama, karena mama tinggal belok ke Jl. Widya Chandra aja

07.00 – 09.30

CitiTrans Jakarta – Bandung (DipatiUkur)

cititrans01

Rp. 70.000

09.30 – 10.00

Nyambung 1x naik Angkot RiungBandung –Dago warna putih bergaris ijo (bilang mau ke “hotel jayakarta ”)

riungbdg-dago-150x150

Hotel Jayakarta : Jl. Ir H Juanda (Dago) No. 381A

Hotelnya dekat ke terminal dago kok (sebelumnya). Kalo bablas angkotnya sampe terminal, bisa jalan kaki aja ke arah sebaliknya, kayaknya kalo dari peta mama perkirakan cuma 10 menit dari terminal Dago

Angkot = Rp 2.000

Kamis, 11 September 2010

11.00 – 12.00

Checkout dari hotel, mending setelah itu cari tempat makan siang dulu (di daerah Dago banyak tempat makan enyaak…)

& sholat dzuhur

Budget makan siang max Rp.25.000 (hehe terserah papa siih)

12.00-12.30 (tergantung ngetem-nya bis damri )

Ke LeuwiPanjang naik 2x:

1. Angkot RiungBandung – Dago (yang warna putih bergaris ijo, dah tau kann), minta turun di “DAMRI depan UNPAD” DipatiUkur; trus..

riungbdg-dago-150x150

2. Naik biskota DAMRI jurusan LeuwiPanjang

damri

Mama tidak menyarankan naik taxi karena taxi di Bandung gak pernah mau pake Argo.. tapi terserah in case bawaan banyak, ya pake taxi nego dulu max 50ribu

Angkot = Rp 2.000

DAMRI = RP 2.000

12.30-15.00

Di LeuwiPanjang naik bis MGI biru jurusan Bandung – Cibinong

MGI

Kurang Lebih Rp 50.000

15.00-15.10

Jarak terminal Cibinong – LIPI kurang lebih 1,5 km (ngelewatin pertigaan PEMDA yang mo ke stasiun BojongGede itu)..

Di terminal Cibinong, ada 2 alternatif menuju LIPI:

1. Ojek di pintu terminal Cibinong (bilang ke “LIPI”), minta anter sampe gedung Pusdiklat peneliti; atau

2. Angkot di pintu terminal Cibinong juga, ada dua macem (mama gak hafal yang lewat LIPI warnanya hijau atau biru ya), cari yang “lewat LIPI”

Ojek = kasi aja Rp. 5.000

Angkot = Rp 2.000

Oke.. jangan nyasar ya Pa… Jangan lupa sempetin ke Perintis Waringin..

0

Setiap kali dapat Surat Tugas keluar kantor.. inilah hal pertama yang kucari!

 

Ini hal yang luar biasa, sebagai ibu perah, yang pertama kali diributkan kalau dapat surat tugas keluar kantor adalah mencari kulkas untuk menyimpan ASI hasil perah.

4-6 Oktober 2010 lalu, saya dapat kesempatan dari kantor untuk mengikuti training Information technology Infrastructure Library (ITIL => kalau orang sunda bilang, ini istilah jorok hoho) yang diberikan oleh inixindo di Twin Plaza Hotel.

Saya pikir karena ini hotel, gampang saja nyari tempatnya yang ada kulkas, ternyata setelah tanya-tanya ke bell boy, receptionist..dan keliling2 menghimpun petunjuk ke sebuah bar yang disebutkan oleh mereka, akhirnya bisa juga nitip di rak pendingin di bawah meja bar lobby hotel. Botol ASIP terlebih dulu ditulisi label agar tertera nama pemilik,asal instansinya, dan jam berapa akan diambil. Didalam rak pendingan itu ada macam-macam bahan minuman dalam botol khas sebuah bar (tidak tahu namanya, gak pernah minum-minum di bar hihi).

Lalu untuk hari kedua dan selanjutnya? Hmm lumayan untuk hari kedua dan ketiga training, saya tidak lagi berlama-lama, tinggal datang ke bar itu lagi tapi tetap harus menjelaskan apa sih yang saya titipkan itu dan mengapa sebegitu penting.. penjelasan ulang pun disampaikan pada pegawai bar hotel yang berganti orang karena sistem kerja yang shift. 

Ya memang begini *harus sabar* bila tempat yang kita singgahi belum menyadari apa itu asi-perah dan bagaimana penanganannya..

Lain halnya ketika saya dapat tugas kunjungan ke Direktorat TI Bank Indonesia, disana para ibu-ibu pegawainya dengan senang hati menunjukkan tempat yang biasa mereka pergunakan untuk memerah asi (musholla yang memang terpisah antara tempat sholat pria dan wanita). Kulkas pun tersedia untuk hasil perahannya. Malahan karenanya saya jadi lebih kenal akrab dengan beliau-beliau *ibu-ibu perah yang senasib* hehe..

Seringnya sih saya cuek dan santai aja, misalnya datang ucluk-ucluk ke ruangan pejabat (kulkas hanya di ruangan itu), seperti waktu ditugaskan untuk mengikuti mini assesment di Gedung Djuanda Kementrian Keuangan dan sewaktu rapat draft KMK di Pusintek Lapangan Banteng.

ASI perah Waktu menulis ini, babyAzkia baru berumur 10,5 bulan.. masih setengah perjalanan sampai waktunya  menyapih nanti.

Go go.. pejuang ASI .. semangat ya walaupun tantangan pasti selalu ada!    

0

Asyik juga ya, Jualan… jualan apa lagi ya biar klop sama yang ini? aha!

Setelah clearance sale Ramadhan kemarin, akhirnya bisa juga ngabisin tumpukan stock cloth diaper ini ..

stock coola

Order dari teman saya adaa aja… soalnya seusia banyak yang nikah, hamil dan jadinya banyak bayi baru. Jadi pas banget momennya buat jualan.

Sebanyak inikah bayi-bayi baru yang mamanya pesan cloth diaper? yang belum pesan kan berarti lebih banyak lagi?… Agak ngeri juga sebenarnya, di indonesia terjadi ledakan penduduk hehe….

coola minky Ternyata jualan itu asyik juga ya, bisa sambil sharing ilmu, dan khususnya karena reusable, barang yang dijual ini ikut ngajak orang buat ngurangin sampah..

Rasanya puas dan senang.. sekarang banyak mama yang pakein cloth diaper, walaupun memang harus ada proses mencucinya,

proses nyuci cloth diaper Mencucinya gak sesusah yang dibayangkan kan…(detergen dikit aja, gak pake pelembut dan gak disetrika) sama aja kayak nyuci baju, malah yang lebih penting bayi kita bisa lebih sehat dan nyaman.. gak ruam dan iritasi lagi..

Makasih papa-mama yang udah beli, semoga dedek bayi dan bundanya sehat selalu yaaaa

*Berikutnya, jadi pengen jualan ini

menstual pad (pembalut cuci ulang)

klop lah jadinya kalo nanti jualan menstrual pad hehe..

0

baru pulang dari mudik

 

nih oleh2 fotonya:

Azkia bersama 4 generasi pendahulu : mama & papa, kakek & nenek, uyut (mamanya kakek) serta bao (mamanya uyut). so didalam foto ini tepatnya ada 5 generasi. oya ada tante mia sebagai penggembira hehe:

IMG_1193

kalo ini sama ponakannya yang umurnya beda sebulan aja, kecil-kecil dah jadi tante:

IMG_1259

lagi seneng nyengir merem:

IMG_1205

IMG_1207

kerudung dari kai-nini

IMG_1248

alhamdulillah selama di perjalanan kaka gak rewel.. banyakan bobonya (enak kali ya berasa dieyong-eyong) kalaupun bangun biasanya asal ada mainan, anteng aja

IMG_1281